Minggu, 25 Maret 2018

Pengujian Ultrasonic

Pengujian Ultrasonic

Pengujian terhadap Sambungan Las pada Tiang Pancang

Tujuan pengujian ultrasonic adalah melakukan pengujian terhadap kualitas las yang digunakan untuk menyambung dua pipa tiang pancang. Pengujian
dilakukan dengan standart ANSI/AWS.DI.I (Structural Welding Code, 2002 Edition) dan Ultrasonic Examination Procedure for Steek Structure. (Doc No: UT22 HH).
Pengujian dengan menggunakan satu unit pesawat Ultrasonic model USK 7
Krautkramer dengan dilengkapi probe normal, probe sudut 70ยบ Block kalibrasi V1 dan V2. Coupant yang digunakan adalah CMC. Pengujian material dengan metode ultrasonic digunakan gelombang transversal maupun longitudinal. Kedua gelombang tersebut dibangkitkan oleh suatu probe (transduser) yang juga berfungsi sebagai penerima gelombang.
Prisip dasar pengujian sambungan las tiang pancang dengan adalah dengan ultrasonic test merambatkan gelombang ultrasonic ke dalam material yang akan diuji melalui transducer probe.Apabila gelombang tersebut mengenai bidang yang tegak lurus dengan arah gelombang, maka akan dipantulkan kembali dan diterima oleh transducer probe dalam bentuk pulsa pada layar CRT (monitor ultrasonic) yang merupakan pulsa cacat (defecta) atau pulsa pantulan balik dari dinding belakang.
Pengujian Beban pada Tiang Pancang Baja
PDA test bertujuan untuk memverifikasikan kapasitas daya dukung tekan pondasi tiang pancang terpasang. Dari hasil-hasil pengujian akan didapatkan informasi besarnya kapasitas dukung termobilisir dengan faktor keamanan 2, dan dipakai untuk menilai apakah beban kerja rencana dapat diterima oleh tiang terpasang.
Pelaksanaan
Pengujian dilaksanakan sesuai ASTM D-4945, yang dilakukan dengan memasang dua buah sensor yaitu strain transduser dan accelerometer transduser pada sisi tiang dengan posisi saling berhadapan, dekat dengan kepala tiang. Kedua sensor tersebut mempunyai fungsi ganda, masing-masing menerima perubahan percepatan dan regangan. Gelombang tekan akan merambat dari kepala tiang ke ujung bawah tiang (toe) setelah itu gelombang tersebut akan dipantulkan kembali menuju kepala tiang dan ditangkap oleh sensor. Gelombang yang diterima sensor secara otomatis akan disimpan oleh komputer. Rekaman hasil gelombang ini akan menjadi dasar bagi analisa dengan menggunakan program TNOWAVE-TNODLT, di mana gelombang pantul yang diberikan oleh reaksi tanah akibat kapasitas dukung ujung dan gerak akan memberikan kapasitas dukung termobilisasi (mobilized capacity). Hasil Pengujian Angka penurunan yang diambil sebagai immediate displacement (perpindahan sesaat) saat beban mencapai kapasitas dukung dengan faktor keamanan (FK) = 2, dan tidak menyatakan penurunan konsolidasi. Beban kerja yang diharapkan per-tiang adalah 140 ton.
Dari hasil uji pembebanan dinamis meliputi kapasitas dukung termobilisasi, yang besarnya ditentukan oleh beban dan energi, maka kapasitas dukung termobilisasi dengan FK=2 yang dihasilkan dinilai memenuhi target beban rencana dengan penurunan (displacement) dan masih dalam batas yang aman.

sumber : http://bpws.go.id/index.php/pengendalian-mutu/item/206-pengujian-ultrasonic
               https://www.youtube.com/watch?v=UM6XKvXWVFA

sumber : https://tyararla.blogspot.co.id/2018/03/pengujian-ultrasonik.html

SONIFIKASI

SONIFIKASI 

Apa Itu Sonifikasi?
Sonifikasi adalah prosespemberian energi gelombang ultrasonik pada suatu bahan (larutan atau campuran), sehingga bahan tersebut dapat dipecah menjadi bagian yang sangat kecil.

Di laboratoriumm, sonifikasi dilakukan dengan bantuan alat yang disebut sonikator. Pada alat pembuatan kertas, juga terdapat alat yang memancarkan gelombang ultrasonik pada serat selulosa, sehingga tersebar lebih merata dan menjadikan kertas lebih kuat.

Sonifikasi dapat digunakan untuk produksi nanopartikel seperti nanoemulsi dan nanokristal. Sonifikasi juga dapat mempercepat ekstaksi (pengambilan) minyak dari dalam jaringan tumbuhan dan pemurnian minyak bumi.

sumber : https://tyararla.blogspot.co.id/2018/03/sonifikasi.html

Pembersih Ultrasonik




PEMBERSIH ULTRASONIK

Ultrasonic Cleaning atau ultrasonic cleaner adalah alat pembersih yang menggunakan gelombang ultrasonik (biasanya 20 -400Khz)  dan cairan pembersih khusus (minimal aquadest ) digunakan untuk membersihkan bagian alat atau glassware .
Gelombang Ultrasonik dapat digunakan dengan hanya menggunakan air biasa, tapi penambahan solvent khusus akan membantu membuat dampak lebih baik.
Proses pembersihan biasanya berlangsung 3 sampai 6 menit.
Dalam perkembangannya alat ini juga sekarang digunakan untuk melarutkan sample.
Alat ini cocok juga digunakan untuk membersihkan : Kacamata, perhiasan, peralatan kedokteran gigi, printer head, sisir, peralatan tatto, gigi palsu, arloji, dan lain sebagainya.
sumber : https://digital-meter-indonesia.com/ultrasonic-cleaner-pembersih-ultrasonik/


sumber : https://www.youtube.com/watch?v=VlA6rzCP3Ck

Terapi Ultrasonik

Terapi Ultrasonik 

Terapi ultrasound adalah metode pengobatan yang menggunakan teknologi ultrasound atau gelombang suara untuk merangsang jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Walaupun telah lama digunakan di bidang kedokteran untuk berbagai tujuan, teknologi ultrasound lebih dikenal sebagai alat pemeriksaan daripada sebagai alat terapi. Salah satu keuntungan terapeutik dari ultrasound yang belum terlalu dikenal adalah pengobatan cedera otot. Oleh karena itu, terapi ultrasound sering digunakan dalam pengobatan muskuloskeletal dan cedera akibat olahraga.
Keberhasilan penggunaan teknologi ultrasound sebagai alat terapi bergantung pada kemampuannya untuk merangsang jaringan yang ada di bawah kulit dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, mulai dari 800.000 Hz – 2.000.000 Hz. Efek penyembuhan dari ultrasound pertama ditemukan pada sekitar tahun 1940. Awalnya, terapi ini hanya digunakan oleh terapis fisik dan okupasi. Namun, saat ini penggunaan terapi ultrasound telah menyebar ke cabang ilmu kedokteran lainnya.

Siapa yang Perlu Menjalani Terapi Ultrasound dan Hasil yang Diharapkan

Saat ini, terapi ultrasound lebih banyak digunakan dalam pengobatan cedera muskuloskeletal. Pasien yang dapat memanfaatkan teknologi ultrasound sebagai terapi muskuloskeletal adalah mereka yang menderita penyakit berikut:
  • Plantar fasciitis (peradangan pada fascia plantar di tumit)
  • Siku tenis
  • Nyeri pada bagian bawah punggung
  • Penyakit temporomandibular
  • Ligamen yang terkilir
  • Otot yang tegang
  • Tendonitis (peradangan tendon)
  • Peradangan sendi
  • Metatarsalgia (peradangan sendi metatarsal di telapak kaki)
  • Iritasi sendi facet
  • Sindrom tabrakan (impingement syndrome)
  • Bursitis (peradangan bursa/kantung cairan sendi)
  • Osteoartritis (pengapuran sendi)
  • Jaringan luka
  • Artritis reumatoid
Namun, tergantung pada cara dan tingkat penggunaan terapi ultrasound, terapi ini juga dapat digunakan untuk menangani penyakit yang serius dan kronis seperti kanker. Jenis metode terapi ultrasound antara lain adalah:
  • Lithotripsi (untuk menghancurkan batu di saluran kemih)
  • Terapi kanker
  • Pemberian obat tepat sasaran dengan ultrasound
  • Ultrasound Intensitas Tinggi (High Intensity Focused Ultrasound/HIFU)
  • Pemberian obat dengan ultrasound trans-dermal
  • Penghentian pendarahan (hemostasis) dengan ultrasound
  • Trombolisis dengan bantuan ultrasound
Setelah dipancarkan pada bagian tubuh yang membutuhkan pengobatan, teknologi ultrasound akan menyebabkan dua efek utama: termal dan non-termal. Efek termal disebabkan oleh penyerapan gelombang suara ke jaringan halus tubuh, sedangkan efek non-termal disebabkan oleh microstreaming, streaming akustik, dan kavitasi, atau akibat bergetarnya jaringan yang menyebabkan terbentuknya gelembung mikroskopis.

Cara Kerja Terapi Ultrasound

Terapi ultrasound memiliki banyak tingkat, tergantung pada frekuensi dan intensitas dari suara yang digunakan. Tingkat keragaman yang tinggi ini sangat menguntungkan untuk alat terapeutik karena terapis dapat menyesuaikan intensitas terapi agar sesuai dengan penyakit yang ditangani. Namun pada dasarnya terapi ultrasound bekerja dengan menggunakan gelombang suara yang ketika dipancarkan pada bagian tertentu tubuh dapat meningkatkan suhu dari jaringan tubuh yang rusak.
Untuk pengobatan muskuloskeletal, terapi ultrasound bekerja dengan tiga cara:
  • Mempercepat proses penyembuhan dengan memperlancar aliran darah di bagian tubuh yang mengalami gangguan.
  • Menyembuhkan peradangan dan edema (penimbunan cairan), sehingga dapat mengurangi rasa sakit.
  • Memperlunak jaringan luka
Terapi ultrasound juga dapat digunakan untuk:
  • Menghancurkan timbunan zat asing di dalam tubuh, seperti timbunan kalkulus, mis. batu ginjal dan batu empedu; ketika telah dipecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dapat dikeluarkan dari tubuh dengan aman dan mudah
  • Meningkatkan proses penyerapan dan keberhasilan obat di bagian tubuh tertentu, mis. memastikan bahwa obat kemoterapi mengenai sel kanker otak yang tepat
  • Menghilangkan timbunan kotoran ketika tindakan pembersihan gigi
  • Membantu sedot lemak, mis. sedot lemak dengan bantuan ultrasound
  • Membantu dalam skleroterapi atau perawatan laser endovenous, yang dapat digunakan sebagai metode penghilangan varises non-bedah
  • Memicu agar gigi atau tulang dapat tumbuh kembali (hanya ketika menggunakan denyut ultrasound intensitas rendah)
  • Menghilangkan penghalang darah di otak (blood-brain barrier) agar obat dapat diserap tubuh dengan baik
  • Bekerja bersama antibiotik untuk menghancurkan bakteri
Untuk mendapatkan manfaat dari terapi ini, ultrasound harus dipancarkan pada kulit dari bagian tubuh yang mengalami kerusakan dengan menggunakan transduser atau alat yang dirancang khusus untuk terapi ini. Saat gelombang suara telah dipancarkan, gelombang tersebut akan diserap oleh jaringan halus tubuh, seperti ligamen, tendon, dan fascia.

Kemungkinan Komplikasi dan Resiko Terapi Ultrasound

Walaupun teknologi ultrasound telah banyak digunakan, namun tetap ada panduan cara penggunaan ultrasound yang aman. Panduan ini bertujuan untuk mencegah risiko tertentu yang dapat terjadi, sekecil apapun kemungkinannya. Risiko tersebut meliputi:
  • Luka bakar akibat terapi ultrasound
  • Pendarahan akibat terapi mekanis
  • Efek biologis yang tidak terlalu berpengaruh namun tidak dapat diperkirakan
Namun, karena terapi ultrasound hanya menggunakan gelombang suara sebagai komponen utama dalam pengobatan, terapi ini tidak memiliki risiko bahaya seperti terapi lainnya seperti bahaya dari terapi radiasi. Selain itu, pasien tidak berisiko terkena kanker, walaupun terapi ultrasound dilakukan berkali-kali dan jumlah gelombang suara yang dikenakan pada pasien bertambah.
Untuk memastikan keamanan dan keselamatan pasien, risiko dan keuntungan dari terapi ultrasound harus dicermati dengan seksama. Sebelum menjalani terapi ultrasound, pasien harus membandingkan keuntungan yang bisa didapatkan dengan risiko yang bisa terjadi. 
sumber : https://www.docdoc.com/id/info/procedure/terapi-ultrasound


https://www.youtube.com/watch?v=_kdYM_Oqzn8

SONAR

Sonar (Singkatan dari bahasa Inggrissound navigation and ranging), merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).

Cara Kerja[sunting | sunting sumber]

AN-PQS 2A hand held sonar
Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.

Dua Jenis Sonar[sunting | sunting sumber]

Alat sonar pertama digolongkan sebagai sonar pasif, di mana tidak ada sinyal yang dikirim keluar.
Pada tahun 1918 Inggris dan AS membuat sistem aktif, di mana sinyal sonar aktif dikirim dan diterima kembali. Misalnya saja untuk mengetahui jarak satu objek, petugas sonar mengukur waktu yang diperlukan oleh sinyal sejak dipancarkan hingga diterima kembali. Karena tidak ada sinyal yang dikirim pada sistem pasif, alat hanya mendengarkan. Pada sistem pasif maju, ada bank data sonik (sumber bunyi) yang besar. Sistem komputer menggunakan bank data tadi untuk mengenali kelas kapal, juga aksinya (kecepatan atau senjata yang ditembakkan).

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sonar


sumber : https://www.youtube.com/watch?v=gwD5mtIhYdg

ULTRASONOGRAFI (USG)

(USG) adalah sebuah metode diagnosis pencitraan yang menggunakan suara ultra berfrekuensi tinggi untuk menggambarkan organ internal. Resolusi gambar yang ditampilkan dipengaruhi oleh frekuensi yang dipilih ketika pemerikasaan. Biasanya frekuensi yang beroperasi mulai dari 2 MHz hingga 13 MHz.
USG dalam dunia medis dapat digunakan secara luas. Pada saat pelaksaan prosedur terapi atau diagnosis ultrasonografi dapat digunakan, misalnya saja untuk pengeluaran cairan atau biopsy.
USG biasanya digunakan oleh dokter spesialis kandungan untuk memeriksa dan melihat masa kehamilan atau bisa juga digunakan untuk memperkirakan usia kandungan serta hari persalinannya.
Pesawat ultrasonografi memiliki bagian-bagian penting yang digunakan untuk melakukan pelaksanaan pemeriksaan, yaitu:
  1. Central processing unit (CPU)
  2. Probe
  3. Receiver
  4. Display
  5. Analog digital converter
  6. Kursor
  7. Disk storage
  8. Printer
Probe bekerja sebagai penerima gelombang suara sekaligus pemancarnya. Generator akan mengasilkan pulsa listrik yang kemudian diubah menjadi energy akuistik oleh probe yang akan dipancarkan dari arah tertentu pada bagian tubuh yang akan diperiksa.
Energy tersebut sebagian dipantulkan dan sebagian lagi merambat kemudian menembus pada jaringan yang akan membuat bermacam echo yang sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan echo dari jaringan tersebut akan membentur probe yang kemudian akan diubah menjadi pulsa listrik dan diperkuat dimana selanjutnya akan diperlihatkan dalam bentuk cahaya dalam layar oscilloscope. Jadi ketika Probe digerakkan pada bagian tubuh yang diingikan, gambar yang terdapat pada dalam tubuh tersebut bisa dilihat dalam monitor.
Pada awalnya ultrasonografi digunakan untuk terapi, bukan digunakan untuk diagnosis seperti sekarang ini. Lambat laun, ultrasonografi digunakan dalam beberapa ruang dalam dunia medis, dimana dalam dunia kedokteran saat ini USG digunakan untuk alat bantu dalam melakukan diagnosa pada bagian tubuh yang terbagun atau terbentuk dari suatu cairan.
USG dalam dunia medis digunakan dalam:
Kardiologi merupakan alat yang digunakan khusus untuk pengobatan yang mempengaruhi pembuluh darah dan jantung. Semua yang berhubungan dengan kelainan jantung, seperti jantung koroner, gagal jantung, penyakit jantung valvular, aritmia dan elektrofisiologi, serta kelainan dari pembuluh darah.
Dokter yang menangani hal ini biasanya merupakan dokter spresialis penyakit dalam.
  • Endokrinologi
Endrokinologi adalah cabang dari salah satu ilmu kedokteran yang menangani penyakit pada sisten endokkrin dan juga sekresi.
  • Ginekologi
Ginekologi merupakan ilmu kedokteran dimana khusus mempelajari penyakit sistem reproduksi wanita.
  • Urologi
Urologi alah cabang ilmu kedokteran dimana mempelajari kelainan yang terjadi pada saluran kemih dan juga ginetal pada laki-laki dan juga saluran kemih pada wanita. Gejala yang timbul pada saat terjadi kelainan adalah urine keruh, berkemih menjadi lebih sering, nyeri saat berkemih, beser, kelainan ereksi, dan lain-lain.
Aspek medis yang dilakukan dalam kelainan urologi dilakukan dengan pengobatan sebelum dilakukan tidakan operasi.
Tidak semua organ dalam dapat dilihat menggunakan alat USG. Ada beberapa organ tubuh yang tidak bisa menggunakan USG untuk melihatnya. Organ tubuh yang tidak dapat menggunkan USG ketika ingin memantaunya adalah lambung dan usus.
Lambung dan usus tidak bisa dipantau dengan menggunakan USG karena kedua organ tersebut mengandung gas sehingga ketika diperiksa menggunakan pesawat USG, pantulan yang akan ditampilkan pada monitor akan buyar.
Selain USG kandungan dan juga USG jantung atau echo, USG biasanya diperuntukkan seluruh abdomen dimana seluruh abdomen ini dibagi manjadi 2 bagian, yaitu:
  1. Upper abdomen
Upper abdomen ini merupakan organ tubuh yang ada dalam tubuh bagian atas yang terdiri dari:
  • Thyroid
  • Payudara
  • Liver atau hati
  • Limpa
  • Pangkreas
  1. Lower abdomen
Lower abdomen ini merupakan organ tubuh yang ada dalam tubuh bagian bawah yang terdiri dari:
  • Ginjal
  • Kandung kemih
  • Prostat
Ketika melakukan pemeriksaan pada bagian yang diinginkan, terlebih dahuluh bagian tubuh tersebut diolesi gel berair untuk memastikan penyerasian antara pasien dan alat yang digunakan untuk memeriksa, dimana alat ini merupakan bagian dari pesawat USG yang disebut dengan probe.
Untuk memperoleh alat ultrasonogafi ini Anda tidak perlu bingung, karena Medicalogy hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda terhadap alat kedokteran, alat kesehatan dan juga alat laboratorium termasuk alat USG ini.
sumber : https://medium.com/@dennywildan16/mengenal-lebih-jauh-alat-kedokteran-ultrasonografi-9699eeff4dd

s
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=K78pdcUXDX8

MEKANISME PENDENGARAN HEWAN

MEKANISME PENDENGARAN HEWAN

A.   Alat indra pendengaran pada hewan invertebrata akuatik
Pada crustacea terdapat alat keseimbangan dan alat pengecap, misalnya pada udang. Alat keseimbangan pada udang terdapat pada kulit bagian kepala, tepatnya pada pangkal antena ke-2. Berbentuk seperti kantung dan dibatasi oleh silia. Pada silia terdapat partikel-partikel kapur yang fungsinya sama dengan fungsi otolit pada alat keseimbangan manusia.
B.   Alat indra pendengaran pada hewan invertebrata terestrial
Mekanoreseptor pada invertebrata, khususnya Artopoda sangat berkembang dan biasanya berfungsi sebagai alat pendengar. Letak pendengaran pada Arthropoda beraneka, yaitu pada kaki depan (Tettigoniidae) dan pada ruas pertama abdomen (Archiidae). Pada beberapa jenis ngengat, terdapat pada mesothoraks. Fungsi alat pendengar tersebut adalah untuk alat komunikasi dengan sesama jenis atau mengenal jenis lain, terutama predatornya atau pesaingnya. Struktur alat pendengaran yang paling sederhana adalah berbentuk rambut yang halus. Kebanyakan serangga memiliki rambut-rambut tubuh yang bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara. Contohnya adalah pada beberapa jenis ulat bulu dengan rambut tubuh yang bergetar, yang dapat mendeteksi tawon predator yang berdengung, sehingga dapat memperingatkan ulat bulu terhadap bahaya tersebut.

C.   Alat indra pendengaran pada hewan vertebrata akuatik
Pada vertebrata akuatik, seperti ikan amfibia dan sebagian reptil mempunyai organ indra yang khusus, seperti pit organ pada ular, gurat sisi pada ikan, dan amfibi tertentu, serta aparatus weber yang merupakan alat pendengaran pada ikan.
a.    Gurat sisi
Sebagian besar ikan dan amfibia akuatik memiliki sistem gurat sisi (lateral line system) terdapat disepanjang kedua sisi tubuh.  Gurat sisi merupakan saluran di bawah kulit yang mempunyai saluran keluar tubuhnya. Sistem tersebut mengandung mekanoreseptor yang mendeteksi gelombang berfrekuensi rendah.
Air dari sekeliling hewan memasuki gurat sisi melalui banyak pori dan dan mengalir sepanjang saluran melewati mekanoreseptor. Reseptor terbentuk dari segugus sel-sel rambut yang rambut-rambutnya tertanam dalam tudung yang bergelatin, kupula. Gerakan air menekukan kupula, mendepolarisasi sel-sel rambut dan menyebabkan potensial aksi yang di pancarkan sepanjang akson neuron sensoris ke otak. Dengan cara ini ikan mempersepsi gerakannya melalui air atau arah dan kecepatan arus air yang mengalir diseluruh tubuhnya.
b.    Aparatus Weber
Ikan juga memiliki reseptor pendengaran yang letaknya pada jaringan tulang kepalanya atau “telinga dalam”. Jaringan sel tulang kepala densitasnya hampir sama dengan air sehingga setiap getaran suara yang mengenai permukaan kepalanya langsung menjalar melalui jaringan ke teliga dalam. Oleh karena itu ikan tidak memiliki telinga luar atau telinga tengah (Wilson).
Pada ikan dalam seri Autophysi terdapat organ pendengaran yang berhubungan dengan gelembung renang, organ tersebut deisebut Aparatus Weber. Mekanismenya adalah jika gurat sisi menerima getaran suara maka getaran tersebut akan diteruskan ke gelembung renang dan oleh gelembung renang, gelombang tersebut diteruskan ke telinga dalam.
Telinga tidak membuka ke luar tubuh dan tidak memiliki gendang telinga atau koklea. Getaran air yang disebabkan oleh gelombang suara dihantarkan melalui tulang tengkorak ke sepasang telinga bagian dalam, menggerakan otolit-otolit dan merangsang sel-sel rambut. Gelembung renang ikan yang terisi oleh udara juga bergetar sebagai respons terhadap suara.

D.   Alat indra pendengaran pada hewan vertebrata terestrial
Vertebrata darat memiliki telinga bagian dalam yang telah dievolusikan sebagai organ utama dalam pendengaran dan kesetimbangan. Secara khusus dibahas pendengaran pada masing-masing kelompok vertebrata, yaitu:
1.    Alat pendengaran pada amfibia
Beberapa jenis amfibia memiliki gurat sisi pada saat masih berbentuk kecebong, namun tidak setelah menjadi dewasa dan hidup di darat. Amfibia dari golongan anura sudah memiliki alat pendengaran berupa telinga tengah, kelompok urodella belum. Telinga tengah katak memiliki membran timpani dan selalu terisi udara. Organ tersebut memiliki cincin timpani disebut columella yang menghubungkan membran timpani ke telinga dalam.
2.    Alat pendengaran pada reptil
Kebanyakan reptil selain ular, mempunyai telinga tengah yang berkolumella yang terikat pada tulag kuadrat. Oleh karena itu ular kurang begitu sensitif terhadap getaran suara di udara, lebih sensitif pada getaran yang ada di darat.
3.    Alat pendengaran pada burung (Aves)
Alat pendengaran pada burung sudah berkembang lebih baik daripada reptil. oleh karena itu menjadi lebih sensitif. Merpati misalnya dapat menerima getaran suara 40-14000 CPS.
4.    Alat pendengaran pada mamalia
Mamalia umumnya sudah menggunakan telinga. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar dan telinga dalam dipisahkan oleh membran timpani. Telinga tengah dihubungkan dengan telinga dalam oleh tingkap oval dan tingkap jorong. Dua bagian tersebut di batasi oleh membran

sumber : http://leimenasimamora.blogspot.co.id/2015/01/mekanisme-sensoris-dan-motorik-indra.html

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=vRHaFQo6fmk

MEKANISME PENDENGARAN MANUSIA

MEKANISME PROSES MENDENGAR PADA MANUSIA

Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (yang disebut membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa. Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Di bagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian selsel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan bergerak ketika ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak, secara skematis proses mendengar.

sumber : https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/3913-mekanisme-proses-mendengar-pada-manusia


sumber : https://www.youtube.com/watch?v=lNJrHpdLtq0

Bunyi



BUNYI 

Bunyi itu merupakan gelombang longitudinal dimana merupakan gelombang mekanik yang perambatannya itu arahnya sejajar dengan arah getarnya.
Gelombang adalah getaran yang merambat. Dan Gelombang Longitudinal itu adalah gelombang yang memiliki arah getaran yang sama dengan arah rambatan.
Syarat terjadinya bunyi itu yah harus ada benda yang bergetar ato yang bisa kenal dengan sumber bunyi, harus ada medium atau perantara dan harus ada pendengar.
Untuk macam-macam bunyi yang berdasarkan frekuensinya itu dibagi menjadi 3 bagian, meliputi Gelombang Infrasonic, Gelombang Audiosonik, dan Gelombang Ultrasonik.
Gelombang Infrasonik itu bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hertz. Bunyi ini hanya bisa didengar oleh Hewan, tapi tidak semua jenis hewan yang bisa mendengar bunyi ini. Contoh hewan yang bisa dengar bunyi gelombang infrasonic seperti jangkrik, anjing,
Gelombang Audisonik itu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 sampe 20.000 Hertz. Nah bunyi ini bisa didengar manusia.
Gelombang ultrasonic adalah bunyi yang memiliki frekuensi diatas 20.000 Hertz. Bunyi ini bisa didengar oleh hewan seperti lumba-lumba, anjing, kelelawar.
Untuk rumus cepat rambat bunyi yaitu V = s/t
Ket :
V : cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
S : jarak yang ditempuh
T : waktu tempuh (s)
Gelombang bunyi inilah yang dimanfaatkan manusia untuk berbagai kepentingan manusia dimana tujuannya untuk mempermudah hidup dan pekerjaan manusia. Dan ini beberapa manfaat yang dirasakan dan kita temui sehari-hari.
Gelombang ultrasonic :
*dalam dunia kesehatan : Untuk mendeteksi janin ato yang kita kenal dengan sebutan USG kalo ada ibu hamil. USG sendiri kepanjangannya Ultrasonografi.
*dalam dunia industry biasanya menggunakan bor-bor ultrasonic yang dimanfaatkan untuk membuat berbagai bentuk dan ukuran lubang pada gelas dan baja.
*Untuk mengukur kedalaman laut dan lokasi objek dalam air
*Ahli geologi dan geofisika memanfaatkan bunyi ini untuk membantu mencari sumber bahan bakar fosil baru.
*kacamata Tunanetra yang dilengkapi alat pengirim dan penerima yang memanfaatkan ultrasonic.
*mendeteksi retak-retak dalam struktur logam atau beton
Gelombang Audiosonic :
*dimanfaatkan untuk membuat speaker yang sekarang ini masih menjadi trend—mini speakers
Untuk cepat rambat bunyi, contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
*nelayan yang memanfaatkan cepat rambat bunyi ini untuk mengetahui siang dan malam.
*pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang hari yang kita kenal siang hari itu bising banget. Kenapa? Karena kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan siang hari.
Untuk resonansi bunyi dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan memanfatkan resonansi pada alat music seperti kendang, drum, beduk, seruling, terompet, etc.
sumber : https://www.kompasiana.com/ahwal/macam-macam-bunyi-berdasarkan-frekuensi_552c93f66ea83453718b4576
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=_6Ga-yz8HX8
 

sainsblog13 Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang